Mesin virtual untuk duplikasi sistem operasi

Ingin menginstall sistem operasi (SO) GNU/Linux di banyak komputer sekaligus? Malas install satu persatu? Mesin virtual bisa diminta bantuannya!

SO GNU/Linux dua-satu tahun terakhir ini lebih mudah dipindah-tempatkan. Install di satu komputer dan akan jalan juga bila dipindah ke komputer lain. Ini memudahkan kita bila ingin menginstal banyak SO sekaligus. Install di satu tempat, baru nanti kita distribusikan ke komputer lain. Menginstall satu-satu? Tidak perlu, kita install di satu hard disk dan kita bisa duplikasi. Cara duplikasinya macam-macam, bisa memakai partimage, dd, ddrescue dan aplikasi lain yang pada dasarnya menduplikasi (partisi) hard disk. Partimage menduplikasi partisi, sedang dd dan ddrescue menduplikasi hard disk.

Lalu apa kaitannya dengan mesin virtual? Kita bisa install SO baru di mesin virtual dan hard disk virtual-nya bisa duplikasi ke hard disk beneran! dd dan ddrescue akan meng-copy data pada level blok. Bila kita punya hard disk 80GB ingin diduplikasi dengan dd/ddrescue maka 80GB itu yg di-copy, bukan data yang ada di hard disk (yg pasti lebih kecil dari kapasitas hard disk). Jadi kebayang berapa lama waktu dibutuhkan untuk duplikasinya, dan hard disk 80GB juga sudah mulai susah dicari 😉 Partimage bisa meng-copy datanya saja, tapi tidak kita bahas disini. Nah, kalau pakai mesin virtual kita bisa tentukan sekecil mungkin hard disk virtualnya dan nantinya kita duplikasi ke hard disk yang lebih besar, tinggal kita resize saja partisi hasil duplikasinya.

Nah, berikut ini adalah prosesnya:

  • Bikin mesin virtual baru, saya memakai qemu untuk hal ini. Jangan lupa tipe hard disk virtualnya adalah raw, besarnya saya buat 10GB saja, segini sudah cukup untuk SO beserta aplikasi-aplikasinya. Ini penting, karena tipe raw ini yang bisa diduplikasi langsung dengan dd dan ddrescue
  • Install SO GNU/Linux-nya, saya memakai Fedora 14, untuk distro lain mungkin perlu ada penyesuaian pada perintah-perintah selanjutnya. Untuk susunan partisi saya buat dua partisi, satu partisi ext4 400MB untuk /boot dan sisanya LVM yang berisi ext4 8GB untuk / (root), satu partisi swap sebesar 1GB dan ext4 sisanya untuk /home. Nanti setelah diduplikasi ke hard disk beneran kita besarkan lagi partisi untuk / (root) dan /home. Kenapa pakai LVM? Ini akan memudahkan kita untuk me-resize partisi-partisi tersebut
  • Setelah diinstall personalisasi SO-nya bila perlu. Misal mematikan dan/atau menghidupkan servis-servis tertentu. Demikian juga personalisasi aplikasi autorun-nya. Setelah SO sesuai kebutuhan saatnya kita duplikasi
  • Pasang hard disk target dan gunakan ddrescue sebagai user root untuk duplikasinya (dd bisa juga)
    # ddrescue -v /folder-vm/os-mst.img /dev/sdb

    Perintah diatas mengandaikan nama hard disk virtualnya adalah os-mst.img ada di folder folder-vm dan hard disk targetnya dikenali sebagai /dev.sdb

  • Karena hard disk virtual biasanya lebih kecil dari hard disk target, maka kita resize partisi LVM di hard disk target dengan menggunakan fdisk atau sfdisk. Cukup delete partisi LVM dan bikin baru dengan menggunakan seluruh kapasitas tersisa hard disk target.
  • Selanjutnya kita perbesar volume group dan logical volume LVM untuk memperbesar partisi / (root) dan /home
    # pvresize /dev/sdb2
    # vgchange -a y vg_mst
    # lvextend -L +10G /dev/vg_mst/lv_root
    # lvextend -l +631 /dev/vg_mst/lv_home

    pvresize untuk menggunakan seluruh partisi LVM yang baru, vgchange -a y digunakan untuk mengaktifkan volume group pada hard disk target dan lvextend digunakan untuk memperbesar partisi yang digunakan / (root) dan /home, disini opsi -L untuk tambahan dalam satuan byte dan -l untuk tambahan dalam satuan PE (physical extension). Info PE yang tersedia bisa dilihat dengan perintah vgdisplay

  • Setelah memperbesar LVM giliran file system untuk / (root) dan /home yang kita perbesar.
    # fsck -f /dev/vg_mst/lv_root
    # resize2fs /dev/vg_mst/lv_root
    # fsck -f /dev/vg_mst/lv_home
    # resize2fs /dev/vg_mstlv_home

    resize2fs mensyaratkan ‘fsck -f’ sebelum melakukan perubahan ukuran file system

  • Kemudian saya rubah nama volume group dari hasil duplikasi, hal ini opsional supaya tidak bentrok manakala kita menggabungkan beberapa hard disk hasil duplikasi. Opsi ini juga memerlukan langkah-langkah selanjutnya. Kalau tidak maka hasil duplikasi kita sudah jadi, tinggal colok ke komputer lain!
    # vgrename vg_mst vg_dup1
  • Perubahan nama volume group memerlukan penyesuaian setingan untuk bootingnya. Yang pertama adalah perubahan pada grub.conf. Ganti semua kata vg_mst dengan vg_dup1, demikian juga untuk file fstab.
  • Yang ini opsional juga, perubahan nama hostname, untuk fedora cukup rubah nama di file /etc/sysconfig/network

Sudah siap, tinggal bikin sebanyak-banyaknya dan pasang di komputer sebanyak-banyaknya 😉 Perkiraan waktu duplikasi untuk satu target sekitar 30 menit sampai 1 jam. Jadi sehari kita bisa lah meng-GNU/Linux-kan sampai 10 😀

Join the Conversation

1 Comment

Leave a comment

Leave a Reply to Baju Tanah AbangCancel reply